JAKARTA – Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali meningkat pasca-serangan yang dilancarkan Iran ke fasilitas militer milik Amerika Serikat di Qatar, Selasa (25/6) dini hari. Imbas dari serangan tersebut membuat otoritas Arab Saudi menutup sementara sejumlah bandara internasional, termasuk Bandara King Abdul Aziz di Jeddah dan Bandara Madinah.

Penutupan ini berdampak langsung pada arus kepulangan jemaah haji asal Indonesia. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, menyebut bahwa sekitar 90.000 jemaah Indonesia masih tertahan di Arab Saudi karena situasi yang belum kondusif.

“Saat ini ada sekitar 90 ribu jemaah kita yang belum bisa dipulangkan. Jumlah ini lebih dari setengah total jemaah yang berangkat tahun ini,” ujar Abdul Wachid dalam keterangannya, Kamis (26/6/2025), dikutip dari RMOL.id.Meski terjadi penundaan kepulangan, ia menegaskan bahwa kondisi seluruh jemaah di Makkah dan Madinah tetap aman dan terkendali. Pemerintah disebut sedang mengupayakan berbagai skenario alternatif agar proses pemulangan bisa dilanjutkan segera setelah jalur udara kembali dibuka.

“Pemerintah terus melakukan koordinasi intensif dengan otoritas Arab Saudi. Keselamatan jemaah tetap menjadi prioritas utama,” jelasnya.

Konflik yang kini melibatkan Iran, Amerika Serikat, dan negara-negara Teluk turut menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas kawasan, khususnya dalam hal keamanan penerbangan dan kelancaran logistik internasional.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri terus memantau perkembangan situasi dan menyusun langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi kemungkinan terburuk.