PONTIANAK – Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan menampung curhatan pengemudi ojek online yang meresahkan soal merosotnya tarif yang dinilai merugikan, serta masalah jaminan kesehatan.

Hal ini, disampaikan saat silaturahmi ratusan ojol tersebut di kediaman Ria Norsan, Jumat (18/10/2024).

Perwakilan pengemudi ojol, Ridwan mengatakan sistem tarif yang saat ini diterapkan oleh aplikator memberatkan mereka.

Baca Juga:Masyarakat Adat Dayak Kualan Hilir Keluhkan Dugaan Kriminalisasi Terkait Aktivitas PT Mayawana Persada

“Seperti sistem perbudakan. Tarif kita jadi turun dan jam kerja kita menjadi bertambah untuk mengejar profit,” ujarnya.

Baca Juga : Ria Norsan Resmikan Relawan Besan Untuk Pemenangannya di Kubu Raya

Maka itu, Ridwan meminta Norsan untuk mengatasi masalah ini jika terpilih sebagai Gubernur Kalbar kelak. Dia berharap langkah strategis dengan kebijakan yang mengatur soal tarif melalui SK Gubernur.

“Kami harap legalitas hukum dengan SK Tarif yang memang dikeluarkan oleh gubernur. Sehingga pemerintah bisa mengawasi dan tak ada kesewenangan,” jelasnya.

Baca Juga:Tinjau Puskesmas Kubu, Sujiwo Pastikan Layanan Kesehatan Siaga 24 Jam

Di sisi lain, Ridwan juga meminta bantuan serta perhatian Norsan bersama Krisantus terhadap jaminan kesehatan bagi para pengemudi ojol tersebut. Mereka kesulitan membayar BPJS akibat pendapatan yang menurun

“Menyangkut BPJS kami juga perlu pak. Banyak belum bayar BPJS karena pemasukan kami kurang akibat masalah tarif tadi. Mohon ini jadi perhatian pula,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Ria Norsan memastikan akan menyerap harapan para ojol ini untuk dirumuskan dalam sebuah kebijakan, yang kemudian dapat diterapkan bila dia terpilih memimpin Kalbar.

Baca Juga:Sujiwo Pastikan Jembatan Gantung Kubu Beroperasi Maksimal Tahun Depan

“Saya sudah mendengar keluhan. Insyaallah kalau saya gubernur persoalan tarif tadi akan kami regulasikan. Kami akan berpihak terhadap bapak ibu sekalian,” ujar Norsan.

Di sisi lain terkait program BPJS, Norsan menjelaskan akan mengupayakan untuk mengakomodir dan menyiapkan regulasi yang meringankan mereka.“Kita akan upayakan BPJS tak pakai kelas. BPJS hitungan dari penghasilan minimal. Kalau di atas UMR artinya tak bisa diberikan gratis. Kalau di bawah UMR bisa diusulkan. Tapi intinya kalau saya bisa bantu, saya bantu semaksimal mungkin,” paparnya.

Norsan pun berterima kasih atas kunjungan para ojol di kediamannya tersebut. Dia mengapresiasi masukan dan harapan yang disampaikan. Silaturahmi ini untuk saling mengenal dan membangun semangat persaudaraan tanpa sekat.

“Pekerjaan menjual jasa. Jasa di bidang transportasi. Besar pahalanya. Semoga diberi perlindungan dalam menjalani pekerjaan ini,” tandas Norsan.