KUBU RAYA – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, akan meresmikan Bundaran Gaforaya dan Tugu Mangrove pada malam pergantian Tahun Baru. Peresmian tersebut sekaligus dikemas sebagai malam penggalangan dana kemanusiaan bagi masyarakat Aceh dan Sumatera yang terdampak bencana alam.

Sujiwo mengatakan, momentum peresmian tidak hanya menjadi simbol pembangunan infrastruktur daerah, tetapi juga dimanfaatkan sebagai wujud empati dan solidaritas sosial di tengah duka nasional akibat bencana alam.

“Pada malam Tahun Baru nanti kita akan meresmikan Bundaran Gaforaya dan Tugu Mangrove. Kegiatan ini juga kami rangkai dengan malam amal atau penggalangan dana untuk saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera yang sedang tertimpa musibah,” ujar Sujiwo, Selasa (23/12/2025).

Hingga saat ini, dana yang berhasil dihimpun telah mencapai lebih dari Rp400 juta. Dana tersebut berasal dari berbagai unsur, antara lain Korpri sebesar Rp192.800.000, para guru Rp175.443.000, kontribusi komunitas dan masyarakat umum, hasil peresmian rumah kopi sebesar Rp2.700.000, serta dukungan sahabat dan relawan sebesar Rp25.000.000.

“Alhamdulillah, hingga hari ini dana yang terkumpul sudah lebih dari Rp400 juta dan masih akan terus dibukukan. Jumlah finalnya akan kami umumkan pada malam Tahun Baru,” jelasnya.

Sujiwo menambahkan, sebagian dana telah langsung disalurkan kepada korban bencana. Dana yang berasal dari Korpri dan para guru telah ditransfer, sementara sisa dana akan segera menyusul. Pemerintah daerah juga memastikan transparansi penyaluran bantuan dengan menyampaikan bukti transfer kepada media.

“Sebagian dana sudah kami transfer dan sisanya akan segera disalurkan. Bukti penyalurannya akan kami sampaikan sebagai bentuk akuntabilitas,” tegasnya.

Atas partisipasi berbagai pihak, Sujiwo menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Korpri, ASN, para guru, serta masyarakat Kubu Raya yang telah menunjukkan kepedulian dan solidaritas kemanusiaan.

“Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang diuji oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujarnya.

Pada malam puncak peresmian dan penggalangan dana, rangkaian kegiatan akan diawali dengan doa bersama, dilanjutkan penampilan seni budaya, hiburan musik, serta pertunjukan kembang api. Meski demikian, Sujiwo menegaskan seluruh kegiatan tetap dikemas secara sederhana dan penuh empati.

“Kami kolaborasikan kegiatan ini dengan nuansa kepedulian, karena bangsa ini sedang berduka. Negara harus hadir dan terus berupaya memberikan solusi,” pungkasnya.