Ketua GMNI Kalbar Sampaikan Lima Gagasan untuk Masa Depan Gerakan Mahasiswa
PONTIANAK – Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Barat, Cesar Marchello Miracle, menegaskan pentingnya posisi mahasiswa dalam memperkuat pembangunan sosial dan demokrasi di daerah.
Selama masa kepemimpinannya, Cesar menyebut banyak pelajaran berharga yang ia dapatkan dalam mengelola organisasi, menyusun strategi, dan melaksanakan program-program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
Rekam Jejak Pendidikan dan Organisasi
Cesar menempuh pendidikan dasar di SDN 27 Pontianak Timur dan SD Geger Kalong Girang, Bandung. Jenjang menengah pertama diselesaikannya di SMPN 14 Pontianak, dilanjutkan ke SMA Santu Petrus dan SMAN 6 Pontianak. Ketertarikannya pada dunia hukum membawanya melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura (UNTAN).
Di kampus, ia aktif di berbagai organisasi, seperti:
-
Wakil Ketua IMKA Pijar
-
Komisi Disiplin KMK UNTAN
-
Ketua Komisariat GMNI Hukum UNTAN
-
Presiden Mahasiswa Fakultas Hukum UNTAN
-
Ketua GMNI Kalbar
-
Pendiri Youth Democracy Forum Kalbar
-
Founder Energi Muda Pontianak
Bagi Cesar, organisasi kemahasiswaan harus menjadi ruang nyata bagi implementasi ide-ide progresif.
“GMNI bukan sekadar ruang diskusi. Kita ingin hadir langsung ke masyarakat, menjadi solusi konkret atas persoalan sosial,” tegasnya, Kamis (26/06/2025).
Selama menjabat, ia turut menggagas kerja sama strategis dengan pemerintah daerah, LSM, dan komunitas sipil lainnya. Program-program yang dijalankan antara lain kegiatan pendidikan, layanan kesehatan gratis, hingga pelatihan ekonomi kreatif di wilayah-wilayah pinggiran.
Lima Harapan GMNI Kalbar ke Depan versi Cesar Miracle:
-
Program yang Relevan dan Berdampak
GMNI perlu merancang kegiatan yang menyentuh masyarakat, seperti literasi hukum dan pengembangan SDM berbasis lokalitas. -
Kepemimpinan Inklusif dan Progresif
Organisasi harus mampu mencetak kader dengan pemikiran terbuka, inovatif, dan vokal terhadap kepentingan rakyat. -
Menjaga Pancasila dan NKRI
Nilai-nilai nasionalisme, toleransi, dan antiradikalisme harus terus dijaga dan dikampanyekan secara aktif. -
Partisipasi Strategis dalam Isu Lokal
Mahasiswa diajak lebih terlibat dalam merumuskan solusi atas tantangan daerah seperti pengangguran, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan. -
Penguatan Tata Kelola Organisasi
GMNI dituntut semakin transparan dan akuntabel dalam pengelolaan program serta sumber daya agar manfaatnya lebih luas dan berkelanjutan.
Di akhir pernyataannya, Cesar mengajak seluruh mahasiswa untuk terus bergerak dan berpikir kritis demi kemajuan rakyat dan bangsa.
“Menjadi mahasiswa bukan sekadar mengejar gelar. Ini soal memberi dampak nyata bagi sesama,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan