Jurnalisme Digital: Peluang Bisnis di Industri Media Online
PONTIANAK – Dalam era digital yang terus berkembang, jurnalisme online semakin menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Hal ini dibahas dalam acara BizTalk yang diselenggarakan oleh Indibiz Borneo dengan tema “Jurnalisme Digital: Peluang Bisnis di Industri Media Online pada Selasa, (18/25).
Acara tersebut turut dihadiri Adhitya Pangestu sebagai narasumber utama dan sekaligus Direktur Utama PT Disway Kalbar Media (Pontianak Info Disway).
Kegiatan yang disiarkan langsung melalui live Instagram ini membahas bagaimana digitalisasi membawa perubahan besar dalam dunia jurnalistik serta bagaimana para jurnalis dan pelaku media bisa memanfaatkan peluang tersebut.
Adhitya Pangestu berbagi pandangannya tentang jurnalisme digital dan bagaimana seseorang dapat berkembang di industri ini. Ia menjelaskan bahwa saat ini, passion dan cita-cita bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kesuksesan, tetapi juga bagaimana seseorang bisa memanfaatkan fasilitas yang tersedia.
“Passion dan cita-cita bukan lagi menentukan potensi di masa depan dengan segala fasilitas yang mudah. Sekarang menjadi seorang jurnalis digital adalah peluang,” ujar Adhitya.
Baca Juga : Norsan-Krisantus Ikuti Gladi Persiapan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih
Ia juga mengungkapkan perjalanan kariernya yang berawal dari dunia content creator hingga akhirnya bertransformasi menjadi seorang jurnalis digital.
“Menjadi jurnalis berawal dari ketidaksengajaan, termasuk ayah yang merupakan seorang jurnalis senior. Awalnya saya menjadi content creator, lalu berubah dan berpeluang menjadi jurnalis karena artikel dan susunan redaksi yang menarik,” ungkapnya.
Menurutnya, perkembangan jurnalisme saat ini lebih inovatif dan memberikan kemudahan dalam mengakses berita. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya kebijaksanaan dalam memilih topik dan tema yang diangkat agar tidak hanya mengejar viralitas semata.
“Perkembangan jurnalisme sekarang lebih berinovasi dan mudah mendapatkan berita, tetapi lebih bijaksana dalam memilah dan memilih topik, ide, dan tema yang akan diangkat. Jadikan digitalisasi sebagai kemudahan, bukan untuk over power hanya sebatas kuantitas saja,” ucapnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya menjaga netralitas dalam pemberitaan serta memastikan informasi yang disampaikan adalah aktual dan valid.
“Pantangan utamanya adalah jangan mendukung salah satu pihak, tapi bersifat netral. Kita tak boleh bermusuhan, melainkan harus merukunkan sesama dengan memberikan informasi yang aktual dan valid. No hoaks,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Adhitya juga memberikan tips monetisasi media digital tanpa terlalu bergantung pada iklan. Salah satu strategi yang ia tekankan adalah pemanfaatan Google Ads dengan konten yang relevan serta strategi subscription base untuk meningkatkan engagement pembaca.
Baca Juga : Gubernur Kalbar Terpilih, Ria Norsan Jalani Rangkaian Persiapan Jelang Pelantikan di Jakarta
“Monetisasi konten tanpa bergantung oleh iklan dan memanfaatkan Google Ads dengan kriteria konten yang relevan agar netizen suka mencari artikel kita. Kerja sama antara algoritma Google agar lebih viral serta masuk tren/FYP,” jelasnya.
Terakhir, ia mengingatkan bahwa seorang jurnalis yang sukses harus selalu menghasilkan tulisan orisinal dan berkualitas, bukan hanya mengejar kuantitas dengan menggunakan teknologi otomatisasi seperti AI.
“Sebagai jurnalis yang berhasil itu harus memuat tulisan yang ORI, bukan karya ChatGPT. Itu akan kelihatan karena sering error. Tulisan bukan sekadar pemberi informasi, tetapi juga inspirasi,” tutupnya.
Acara BizTalk ini memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang bagaimana dunia jurnalisme digital berkembang serta bagaimana cara memanfaatkannya sebagai peluang bisnis yang menjanjikan di era digital ini.

Tinggalkan Balasan