KUBU RAYA – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, kembali menjadi sorotan publik setelah aktivitasnya di media sosial kerap viral. Gaya kepemimpinannya yang terbuka dan aktif mendokumentasikan kegiatan pemerintahan melalui berbagai platform digital menuai beragam tanggapan dari masyarakat.

Sebagian pihak menilai langkah tersebut sebagai bentuk inovasi komunikasi publik, sementara sebagian lainnya mencibir dengan menyebutnya sebagai “Bupati konten.”

Menanggapi hal itu, Sujiwo menegaskan bahwa aktivitasnya di media sosial bukan untuk pencitraan, melainkan sebagai bentuk transparansi publik dan akuntabilitas pemerintahan.

“Tuhan itu memang Maha Tahu, tapi rakyat juga harus tahu. Kita ini penyelenggara negara, rakyat berhak tahu kita sedang apa, di mana, dan apa yang kita lakukan. Ini bentuk transparansi, karena transparansi itu haknya rakyat,” ujar Sujiwo, Kamis (6/11/2025).

Sujiwo menjelaskan bahwa pembuatan vlog di lokasi proyek pembangunan bertujuan memberi informasi langsung kepada masyarakat agar dapat ikut mengawasi jalannya pembangunan.

“Misalnya saya nge-vlog di Jalan Sungai Raya Dalam, dianggarkan Rp10 miliar. Item pekerjaannya apa, ketebalan sekian, panjangnya sekian. Supaya masyarakat bisa mengawasi, benar tidak yang disampaikan Bupati. Itu bagian dari kontrol publik,” jelasnya.

Menurutnya, keterbukaan informasi publik merupakan bagian penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

“Informasi itu haknya rakyat. Karena itu, setiap proyek harus punya plang nama, nilai anggaran, hingga konsultan pelaksananya. Semua ini bagian dari keterbukaan,” katanya.

Meski mendapat cibiran dari sebagian pihak, Sujiwo mengaku tidak terganggu dan tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah.

“Terserah orang mau bilang saya Bupati konten atau pencitraan, silakan saja. Tapi kami ingin menyuguhkan informasi dan keterbukaan kepada rakyat. Bagi saya, anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu,” ucapnya tegas.

Sujiwo juga membantah bahwa langkahnya bermuatan politik menjelang Pilkada 2025.

“Saya baru menjabat sekitar tujuh bulan. Pilkada masih lama, dan belum tentu juga saya mau maju lagi. Jadi tidak ada urusannya dengan pencitraan,” ungkapnya.

Ia berharap masyarakat dapat terus berperan aktif dalam mengawasi pembangunan dan menyebarkan informasi positif tentang Kubu Raya.

“Kita jalan terus. Yang penting niatnya baik untuk menyuguhkan informasi kepada publik,” pungkas Sujiwo. (Ara)