PTPN IV Regional 5 Gelar Kuliah Umum untuk Mahasiswa Agribisnis Untan

Foto/Istimewa

PONTIANAK – Keyakinan bahwa pendidikan adalah alat paling kuat untuk membawa perubahan, sebagaimana dikatakan Nelson Mandela, diwujudkan oleh PTPN IV Regional 5 melalui pelaksanaan kuliah umum bagi mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.

Kegiatan ini diikuti oleh 219 mahasiswa dan diselenggarakan dalam dua sesi, yakni pada 29 April 2025 dan 6 Mei 2025, bertempat di Aula Utama Kantor Regional PTPN IV Regional 5 Pontianak.

Prof. Dr. Ir. Nurliza, S.P., M.M., selaku Koordinator Mata Kuliah Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Untan, menyampaikan apresiasinya kepada pihak manajemen PTPN IV Regional 5 atas kesediaannya memberikan kuliah umum serta memfasilitasi kunjungan lapangan bagi mahasiswa.“Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh mahasiswa untuk menyerap ilmu dan pengalaman dari para pemateri, karena selain pengetahuan, mereka juga memiliki keterampilan yang telah teruji di dunia kerja,” ujar Nurliza.

Dalam sambutannya, Region Head Regional 5, Sudarma Bhakti Lessan, juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama yang baik dengan Universitas Tanjungpura. Ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pertanian dan agribisnis.

Ia menilai lapangan pekerjaan di sektor agribisnis masih sangat luas, khususnya di Kalimantan yang wilayahnya kaya potensi dan belum sepenuhnya digarap dengan maksimal. “Banyak perusahan yang bergerak di bidang ini. Wilayah ini juga masih banyak yang bisa dikelola dengan sistem agribisnis,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa menjadi petani saat ini tidak perlu dianggap sebagai pilihan terakhir, justru dengan pendekatan teknologi dan inovasi, petani bisa menjadi profesi yang menjanjikan secara ekonomi dan strategis bagi ketahanan pangan nasional.“Jangan takut untuk jadi petani,” pesannya.

Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada mahasiswa, membuka cakrawala baru dalam pengembangan diri, serta menjadi bekal berharga dalam perjalanan karier mereka ke depan.

Dalam kesempatan tersebut, Sudarma juga memaparkan tentang praktik baik perusahaan yang telah diterapkan selama ini, seperti pemanfaatan limbah dan penerapan agriculture practice dengan standar RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).

“Produk kami harus bisa bersaing di pasar internasional, dan karena itu kami menerapkan standar RSPO agar kualitas dan keberlanjutannya terjaga,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *