PONTIANAK – Potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Kubu Raya, menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar. Ketua Tim Informasi BPBD Kalbar, Daniel, menyampaikan bahwa kewaspadaan terus ditingkatkan seiring dengan munculnya titik-titik panas yang terdeteksi di wilayah rawan.

“Kubu Raya merupakan salah satu wilayah yang menjadi fokus utama kami, terutama karena letaknya yang berdekatan dengan Bandara Internasional Supadio. Oleh karena itu, sinergi lintas lembaga seperti TNI, Polri, BPBD Kubu Raya dan Kota Pontianak sangat penting untuk mencegah terjadinya Karhutla yang berdampak besar,” ujar Daniel saat ditemui di Kantor BPBD Kalbar, Senin (7/6/2025).

Ia menegaskan bahwa dampak dari kebakaran lahan tidak hanya mengganggu kualitas udara, namun juga dapat menghambat aktivitas masyarakat, termasuk sektor pendidikan dan ekonomi.

“Kalau tidak dicegah, aktivitas warga bisa terganggu. Kita ingin memastikan tidak ada gangguan berarti akibat kabut asap,” tambahnya.

Sebagai langkah antisipatif, BPBD Kalbar terus melakukan groundcheck atau pemeriksaan langsung ke lapangan guna memverifikasi kondisi lahan dan memastikan tidak ada potensi api yang berkembang.“Hari ini tim akan turun langsung ke beberapa lokasi yang dicurigai sebagai titik panas. Kami ingin memastikan apakah titik panas itu hanya indikasi suhu tinggi atau sudah menimbulkan api,” jelas Daniel.

Informasi terkait titik panas diperoleh BPBD dari laporan rutin Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurut Daniel, saat ini belum ada titik panas yang masuk kategori tinggi, namun sekitar enam titik terpantau berada dalam kategori rendah.

“Informasi dari BMKG ini menjadi acuan awal kami. Bersama tim gabungan, termasuk aparat keamanan dan BPBD setempat, kami melakukan patroli untuk mengecek langsung kondisi di lapangan,” ujarnya.

Daniel menekankan bahwa upaya preventif harus terus dilakukan agar Karhutla tidak meluas dan merugikan masyarakat luas, terlebih menjelang musim kemarau yang diprediksi akan tiba dalam waktu dekat.